Bahan Yang Menyebabkan Masalah Pada Kulit - Anda melihat kulit wajah bermasalah setelah menggunakan kosmetik tertentu. Anda pun berpikir bahwa ini akibat kulit yang sensitif. Sementara, menurut dermatolog dr David Bank, "Setidaknya 50 persen perempuan menganggap mereka memiliki masalah kulit sensitif. Mereka kesulitan mendapat produk yang tidak menyebabkan reaksi alergi dan iritasi."
Alergi mengindikasikan ada masalah pada sistem imun tubuh, sementara iritasi adalah reaksi pada bagian teratas kulit. Efek lingkungan memang tidak bisa kita perkirakan, namun apa yang kita oleskan pada kulit bisa kita kendalikan. Sementara bahan-bahan yang seringkali menyebabkan masalah pada kulit antara lain;
* Phthalate
Biasa disingkat DBP atau di-n-butyl phthalate. Merupakan bahan plastik untuk memberikan kelembutan pada kuteks. Diperkirakan merupakan karsinogen potensial, bisa pula sebabkan kelainan janin, ruam alergi, dan eksim. Bahan ini sudah dilarang di Eropa. Hindari bahan ini pada produk kuteks.
* Shea Butter
Memang alami, tetapi, siapapun yang punya alergi kacang akan melihat bahwa dirinya mengalami peningkatan sensitivitas pada produk ini. Bahkan produk alami atau organik bisa sebabkan reaksi alergi.
* Triclosan
Begitu banyak perkembangan penyakit, membuat kita semua berjaga-jaga dengan banyak mencuci tangan menggunakan pembersih steril. Namun, dalam beberapa kasus, bahan yang terkandung di dalam pembersih ini, seperti triclosan bisa sebabkan ruam dan peradangan pada kulit.
* Balsam of Peru
Pewangi adalah salah satu penyebab utama masalah alergi pada kulit. Balsam of Peru, yang merupakan resin adalah salah satu biang pewangi yang seringkali jadi penyebabnya. Bahan phototoxic-nya ketika terpapar matahari bisa sebabkan gurat-gurat kecokelatan di bekas aplikasi parfumnya. Carilah produk-produk pembersih yang bebas pewangi (fragrance-free).
* Formaldehyde
Umumnya, produk kecantikan tidak lagi menggunakan bahan ini sebagai bahan pengawetnya. Namun, biasanya diganti dengan imidazolidinyl urea atau quaternium 15, yang bisa bereaksi sama pada kulit. Jika pernah mengalami reaksi alergi akibat formaldehyde, waspadalah pada bahan-bahan yang disebutkan di atas ini. Namun, formaldehyde biasa digunakan sebagai bahan pada kuteks. Waspadalah, karena kuku tidak akan memberikan efek berkat kekuatannya, namun ketika Anda menggaruk mata saat menggunakan kuteks, bahan tersebut bisa berpindah ke mata dan sebabkan dermatitis di mata.
* Paraben
Ini adalah bahan pengawet yang paling sering digunakan produsen massal karena murah dan stabil. Amat sulit untuk mencari produk yang tak mengandung paraben, karena turunannya cukup banyak, seperti methyl, propyl, dan benzyl hydroxybenzoate. Sebaiknya mereka yang pernah alami masalah kulit akibat paraben menghindari bahan-bahan tadi dan pilih yang benar-benar bebas paraben.
* Asam
Kebanyakan asam (acid), seperti azelaic, alpha hydroxy, benzoic, lactic, dan sorbic tidak menyebabkan banyak masalah, namun, salah satunya, cinnamic, bisa mengancam. Bahan pelindung gigi dari tartar ini sering ditemukan pada pasta gigi. Bahan ini sering sebabkan masalah di sekitar mulut. Jika sulit mengganti pasta gigi, coba oleskan lotion seperti petroleum jelly di sekitar mulut setiap sebelum menyikat gigi.
* PPD
Paraphenylenediamine (PPD) biasa ditemukan pada pewarna rambut. Yang alergi, akan menemukan ruam di sekitar kulit kepala, sekitar area tumbuh rambut, dahi, leher, serta belakang kuping. Nampaknya alergi PPD berhubungan pula dengan usia, seiring bertambah usia, perlawanan tubuh akan zat ini sepertinya menurun. Hindari pewarna rambut yang mengandung bahan ini, coba pilih henna atau pewarna yang tak mengandung iritan.
* Retinoid
Zat yang satu ini dipercaya mampu melawan tanda penuaan, pelawan jerawat, dan lainnya, namun ternyata juga merupakan iritan yang paling sering ditemui. Zat ini menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap matahari dan sebabkan kekeringan di musim yang dingin. Jumlah yang Anda aplikasikan pada kulit ternyata juga berpengaruh.
Jika Anda memiliki masalah pada kulit akibat reaksi alergi, cobalah hindari bahan-bahan tadi, periksa bahan-bahan ini sebelum membeli kosmetik.
Alergi mengindikasikan ada masalah pada sistem imun tubuh, sementara iritasi adalah reaksi pada bagian teratas kulit. Efek lingkungan memang tidak bisa kita perkirakan, namun apa yang kita oleskan pada kulit bisa kita kendalikan. Sementara bahan-bahan yang seringkali menyebabkan masalah pada kulit antara lain;
* Phthalate
Biasa disingkat DBP atau di-n-butyl phthalate. Merupakan bahan plastik untuk memberikan kelembutan pada kuteks. Diperkirakan merupakan karsinogen potensial, bisa pula sebabkan kelainan janin, ruam alergi, dan eksim. Bahan ini sudah dilarang di Eropa. Hindari bahan ini pada produk kuteks.
* Shea Butter
Memang alami, tetapi, siapapun yang punya alergi kacang akan melihat bahwa dirinya mengalami peningkatan sensitivitas pada produk ini. Bahkan produk alami atau organik bisa sebabkan reaksi alergi.
* Triclosan
Begitu banyak perkembangan penyakit, membuat kita semua berjaga-jaga dengan banyak mencuci tangan menggunakan pembersih steril. Namun, dalam beberapa kasus, bahan yang terkandung di dalam pembersih ini, seperti triclosan bisa sebabkan ruam dan peradangan pada kulit.
* Balsam of Peru
Pewangi adalah salah satu penyebab utama masalah alergi pada kulit. Balsam of Peru, yang merupakan resin adalah salah satu biang pewangi yang seringkali jadi penyebabnya. Bahan phototoxic-nya ketika terpapar matahari bisa sebabkan gurat-gurat kecokelatan di bekas aplikasi parfumnya. Carilah produk-produk pembersih yang bebas pewangi (fragrance-free).
* Formaldehyde
Umumnya, produk kecantikan tidak lagi menggunakan bahan ini sebagai bahan pengawetnya. Namun, biasanya diganti dengan imidazolidinyl urea atau quaternium 15, yang bisa bereaksi sama pada kulit. Jika pernah mengalami reaksi alergi akibat formaldehyde, waspadalah pada bahan-bahan yang disebutkan di atas ini. Namun, formaldehyde biasa digunakan sebagai bahan pada kuteks. Waspadalah, karena kuku tidak akan memberikan efek berkat kekuatannya, namun ketika Anda menggaruk mata saat menggunakan kuteks, bahan tersebut bisa berpindah ke mata dan sebabkan dermatitis di mata.
* Paraben
Ini adalah bahan pengawet yang paling sering digunakan produsen massal karena murah dan stabil. Amat sulit untuk mencari produk yang tak mengandung paraben, karena turunannya cukup banyak, seperti methyl, propyl, dan benzyl hydroxybenzoate. Sebaiknya mereka yang pernah alami masalah kulit akibat paraben menghindari bahan-bahan tadi dan pilih yang benar-benar bebas paraben.
* Asam
Kebanyakan asam (acid), seperti azelaic, alpha hydroxy, benzoic, lactic, dan sorbic tidak menyebabkan banyak masalah, namun, salah satunya, cinnamic, bisa mengancam. Bahan pelindung gigi dari tartar ini sering ditemukan pada pasta gigi. Bahan ini sering sebabkan masalah di sekitar mulut. Jika sulit mengganti pasta gigi, coba oleskan lotion seperti petroleum jelly di sekitar mulut setiap sebelum menyikat gigi.
* PPD
Paraphenylenediamine (PPD) biasa ditemukan pada pewarna rambut. Yang alergi, akan menemukan ruam di sekitar kulit kepala, sekitar area tumbuh rambut, dahi, leher, serta belakang kuping. Nampaknya alergi PPD berhubungan pula dengan usia, seiring bertambah usia, perlawanan tubuh akan zat ini sepertinya menurun. Hindari pewarna rambut yang mengandung bahan ini, coba pilih henna atau pewarna yang tak mengandung iritan.
* Retinoid
Zat yang satu ini dipercaya mampu melawan tanda penuaan, pelawan jerawat, dan lainnya, namun ternyata juga merupakan iritan yang paling sering ditemui. Zat ini menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap matahari dan sebabkan kekeringan di musim yang dingin. Jumlah yang Anda aplikasikan pada kulit ternyata juga berpengaruh.
Jika Anda memiliki masalah pada kulit akibat reaksi alergi, cobalah hindari bahan-bahan tadi, periksa bahan-bahan ini sebelum membeli kosmetik.
Sumber: marie claire,Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar